Wednesday, June 27, 2007

My Sharing

My Sharing – 26 Maret 2007 (udah lama,bo!hehe..)


Hai, saya mau coba share dari saat teduh saya hari ini.

Yosua 18:2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka.
Yosua 18:3 Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu?

Tuhan sudah mempercayakan pada kita untuk menaklukkan wilayah yang Dia sudah janjikan untuk kita. Hanya kita jangan bermalas-malasan.

Saya ingin setiap anggota keluarga saya jadi murid Yesus, saya tahu yang harus saya lakukan hanyalah memberitakan tentang Yesus kepada mereka. Sebagai anak pertama dari 4 orang adik, saya sadar harusnya lebih memimpin mereka dan membentuk persekutuan dengan konsisten. Kendalanya saat ini mungkin adalah kemalasan, karena sebelum-sebelumnya pernah mengadakan semacam devo tapi adik-adik saya kurang berminat & kurang respek kepada saya, jadinya saya merasa down & malas untuk mengadakannya lagi. Harusnya saya keyakinan bahwa Tuhan sudah menyerahkannya pada saya dan pastilah akan berhasil. Saya harus bertekun dan pakai kekuatan Tuhan. Jangan malas untuk mengadakan persekutuan lagi dan berikan hati di sana.

Tidak cuma dalam hal mengadakan persekutuan dengan adik2 saya, tapi dalam hal lainnya juga saya gak boleh malas ;)

Yosua 17:17 Lalu berkatalah Yosua kepada keturunan Yusuf, kepada suku Efraim dan suku Manasye: "Engkau ini bangsa yang banyak jumlahnya dan mempunyai kekuatan yang besar; tidak hanya satu bagian undian ditentukan bagimu,
Yosua 17:18 tetapi pegunungan itu akan ditentukan bagimu juga, dan karena tanah itu hutan, haruslah kamu membukanya; kamu akan memilikinya sampai kepada ujung-ujungnya, sebab kamu akan menghalau orang Kanaan itu, sekalipun mereka mempunyai kereta besi dan sekalipun mereka kuat."

Ataukah kita mengeluh, merasa kurang? Padahal kita belum menaklukkannya. Dalam hidup ini kita punya banyak kelemahan yang perlu kita taklukkan. Pegunungan dan hutan itu haruslah kita membukanya. Haruslah kita halau kelemahan kita itu, sekalipun mereka kuat, Tuhan sudah menyerahkannya pada kita, yakinlah kita bisa dan mintalah kekuatan dari Tuhan.

Saya punya kelemahan dalam perkataan saya. Tanpa saya sadari, seringkali saya menyakiti orang sekeliling saya dengan perkataan yang serampangan. Lebih banyak menjatuhkan daripada membangun. Memang tujuannya untuk bercanda. Tetapi bukankah lebih baik memakai mulut kita untuk memuliakanNya? Bagaimana dapat memenangkan jiwa hilang di sekeliling kita jikalau kita tak dapat menunjukkan kasih melalui mulut kita? Sekali lagi, Tuhan sudah menyediakan lahan itu, hanya kita harus menaklukkannya.

Saya punya kabar baik. Tadi di perjalanan ke kantor, saya diantar papa, dan dia banyak bercerita tentang pergumulannya dengan mama dan soal bisnisnya. Papa belum kenal Yesus. Saya bingung juga bagaimana menceritakan Yesus dalam bahasa sehari-hari saya dengan papa. Susah juga untuk memulainya. Saya memberanikan diri untuk share tentang satu orang yang mau menderita walaupun tidak melakukan dosa apapun. Orang itu adalah Yesus. Saya tahu saya tidak boleh berhenti sampai hari ini dalam mengabarkannya kepada papa. Saya senang akhirnya dapat membuka mulut saya untuk menceritakan idola saya (Yesus) pada orang yang saya sayangi. Saya ingin papa bisa kuat menghadapi hidup ini seperti Dia. Tadi pun saya sempat memberi masukan untuk papa jangan merasa hebat dalam keberhasilan bisnisnya, untuk ingat bahwa papa hanya manusia biasa dan ada kuasa yang lebih yaitu Tuhan, bahwa semua keberhasilan itu semata-mata rencanaNya. Saya harus percaya suatu hari nanti papa mau membuka hatinya dan menerima Yesus dalam hatinya. Saya sadar harus banyak mendoakan papa.

Demikian sharing dari saya, semoga dapat membantu. Terima kasih


Salam kasih dalam Tuhan,

Kath

0 Comments:

Post a Comment

<< Home