Friday, March 11, 2005

Teman adalah Penambah Semangat


Hidup dalam kesendirian
Bagaikan kegelapan
Air mata jatuh tak tertahankan
Yang kubutuh seorang teman

Genggaman tangan
menjadi kenangan
takkan terlupakan
indahnya merasuk angan


Gue paling suka berteman, bagi yang kenal gue, temen lama gue, gue punya impian untuk kita bisa bersama-sama berkumpul menjadi satu keluarga dengan teman-teman gue yang lain.

I m welcome to be your friend!

Ket photo: ini ama teman-teman kantor, i love them ;)

Siapa saya?


Apa yang kau rasakan saat mendengar tangisan bayi di rumah sakit? Bayangkan saja adikmu baru lahir. Bagaimana perasaan orangtuamu? Gembira? Mungkin begitu pula perasaan mereka saat kau keluar dari rahim ibumu.

Pernahkah kau terpikir kau ada di dunia ini untuk apa? Saya pribadi pernah memikirkannya pada saat saya sedang sedih sehabis bertengkar dengan mama. Timbul pertanyaan dalam hati seperti, "untuk apa saya hidup? Apakah mama sayang saya? Kalau sayang kenapa buat saya sedih?". Saya sudah lupa bertengkar masalah apa ketika itu. Bahkan, saya pernah berniat bunuh diri saking sedihnya.

Btw, kalian belum tahu saya. Saya seorang sulung dari 5 bersaudara. Lahir di Jakarta, 11 September 1981 (bertepatan peristiwa pengeboman WTC di Amerika). Saya sekarang bekerja pada anak dari perusahaan penerbitan besar, di bagian desain cover dan setting isi buku. Saya bersyukur dapat berkarya di sini dan ingin terus berjuang untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Ternyata, saya berguna, saya berarti. Dengan cover buku yang indah, orang menjadi tertarik membeli buku tersebut, dan isi yang teratur, membantu agar enak dibaca. Di rumah pun, ada adik-adik saya yang selalu menunggu saya, meminta pendapat saya, membutuhkan bimbingan saya. Jadi, hidup saya benar-benar berharga!

Terlebih lagi saat saya menjadi seorang kristen, waktu-waktu ini terasa sangat disayangkan untuk hanya dipakai bersenang-senang saja. Memang saya tidak secantik Sophia Latjuba, tidak setenar Britney. Tapi, dengan Tuhan sebagai Bapa dan mendapatkan kasihNya, itu saja sudah cukup.